Profil Desa Kepunduhan
Ketahui informasi secara rinci Desa Kepunduhan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Kepunduhan di Kecamatan Kramat, Tegal, dikenal sebagai "Desa Sinema" yang inovatif dengan potensi ekonomi kreatif. Profil ini mengulas data demografi, infrastruktur, pemerintahan, serta geliat UMKM dan pertanian sebagai pilar ekonomi desa di pesisir
-
Inovasi Desa Sinema
Kepunduhan menonjol secara nasional sebagai "Desa Sinema," di mana warganya secara aktif memproduksi film pendek sebagai media informasi, sosialisasi program pemerintah, dan sarana kreativitas yang unik
-
Pemerintahan Progresif dan Transparan
Di bawah kepemimpinan yang aktif, pemerintah desa menunjukkan komitmen kuat pada pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan, gedung serbaguna, dan sarana olahraga yang didanai secara transparan melalui Dana Desa dan sumber lainnya
-
Ekonomi Berbasis Komunitas
Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian dan UMKM yang terus berkembang, dengan adanya inisiatif seperti pelatihan batik, pembentukan koperasi, dan pembangunan kios desa untuk memperkuat kemandirian ekonomi warga

Terletak di wilayah pesisir Kabupaten Tegal, Desa Kepunduhan yang secara administratif masuk dalam Kecamatan Kramat, menjelma menjadi sebuah entitas desa yang dinamis dan inovatif. Desa ini tidak hanya menjadi pusat pemukiman dan pertanian, tetapi juga berhasil mencuri perhatian melalui identitas uniknya sebagai "Desa Sinema". Dengan pemerintahan yang aktif dan partisipasi masyarakat yang tinggi, Kepunduhan menunjukkan potret desa modern yang berupaya mengoptimalkan setiap potensi, mulai dari ekonomi kreatif hingga pembangunan infrastruktur yang masif untuk kesejahteraan warganya.
Desa Kepunduhan menjadi contoh nyata bagaimana sebuah komunitas dapat bergerak melampaui batas-batas administrasi. Inovasi yang lahir dari inisiatif lokal, seperti produksi film oleh warga, menjadi bukti bahwa pembangunan sumber daya manusia berjalan beriringan dengan pembangunan fisik. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Kepunduhan, dari letak geografis, kondisi kependudukan, potensi ekonomi yang digerakkan oleh UMKM dan pertanian, hingga tata kelola pemerintahan yang menjadi motor penggerak kemajuan desa.
Lokasi Strategis dan Geografi
Desa Kepunduhan berada pada posisi yang strategis di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, desa ini terletak pada titik koordinat 6°53′53″ Lintang Selatan dan 109°12′31″ Bujur Timur. Sebagai bagian dari wilayah Kecamatan Kramat, lokasinya berada tidak jauh dari jalur utama Pantai Utara (Pantura) Jawa, yang menjadikannya mudah diakses dan terhubung dengan pusat ekonomi lainnya, terutama Kota Tegal.
Kecamatan Kramat sendiri berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara dan Kota Tegal di sebelah barat. Posisi ini memberikan keuntungan tersendiri bagi desa-desa di dalamnya, termasuk Kepunduhan, dalam hal aksesibilitas dan potensi ekonomi yang berkaitan dengan jasa maupun distribusi hasil bumi. Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah dan batas-batas administratif Desa Kepunduhan dengan desa-desa tetangganya tidak tercatat secara luas dalam basis data publik, eksistensinya sebagai salah satu dari 20 desa/kelurahan di Kecamatan Kramat memegang peranan penting dalam konstelasi sosial dan ekonomi kecamatan. Pemerintah desa secara aktif terus melakukan pembangunan infrastruktur jalan, seperti rabat beton di jalan usaha tani dan jalan lingkungan, untuk memastikan konektivitas antar-dusun dan dengan wilayah luar desa berjalan lancar.
Demografi dan Dinamika Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan yang dirilis melalui situs resmi desa, jumlah penduduk Desa Kepunduhan tercatat sebanyak 2.829 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 1.377 jiwa laki-laki dan 1.452 jiwa perempuan. Angka ini menunjukkan populasi perempuan sedikit lebih banyak dibandingkan laki-laki, sebuah dinamika demografis yang menarik untuk dikaji lebih lanjut dalam konteks sosial dan ketenagakerjaan di tingkat desa.
Meskipun luas wilayah desa secara pasti belum terpublikasi sehingga kepadatan penduduk per kilometer persegi tidak dapat dihitung secara akurat, jumlah penduduk yang mendekati tiga ribu jiwa menandakan sebuah komunitas yang cukup padat dan hidup. Data ini menjadi dasar bagi pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan, terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik, alokasi bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), serta program pemberdayaan masyarakat. Pemerintah Desa Kepunduhan secara rutin melakukan pembaruan data dan menyalurkan bantuan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebagai bagian dari program penanggulangan kemiskinan ekstrem, yang menunjukkan bahwa data kependudukan digunakan secara aktif untuk perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.
Potensi Ekonomi: Dari Pertanian Hingga Industri Kreatif
Perekonomian Desa Kepunduhan ditopang oleh beberapa sektor utama, yang menunjukkan adanya diversifikasi usaha di tengah masyarakat. Pertanian masih menjadi salah satu pilar utama, terlihat dari adanya alokasi dana desa untuk pembangunan dan perkerasan jalan usaha tani. Pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk mempermudah akses petani dalam mengangkut hasil panen, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
Di luar sektor pertanian, geliat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menunjukkan potensi yang sangat besar. Pemerintah desa bersama dengan lembaga kemasyarakatan seperti Tim Penggerak PKK (TP-PKK) aktif mengadakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga. Salah satu contoh nyata ialah pelatihan pembuatan Batik Ciprat, sebuah upaya untuk melestarikan kearifan lokal sekaligus menciptakan produk unggulan desa yang memiliki nilai jual. Inisiatif ini tidak hanya memberdayakan kaum perempuan tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.
Puncak dari inovasi ekonomi desa ini yaitu lahirnya identitas "Desa Sinema". Berawal dari inisiatif Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sekitar tahun 2018, warga Desa Kepunduhan aktif memproduksi film-film pendek. Karya-karya ini bukan sekadar hiburan, melainkan berfungsi sebagai media sosialisasi program pemerintah, sarana edukasi, hingga alat kritik sosial yang konstruktif. Keunikan ini bahkan membawa KIM Desa Kepunduhan meraih juara pertama dalam ajang apresiasi film pendek tingkat Provinsi Jawa Tengah. Keberhasilan ini mengukuhkan Kepunduhan sebagai pusat ekonomi kreatif berbasis komunitas. Untuk melembagakan potensi ini, pemerintah desa turut mendorong pembentukan badan usaha seperti Koperasi Merah Putih dan berencana mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang lebih inovatif.
Infrastruktur dan Pelayanan Publik
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Desa Kepunduhan, yang terlihat dari banyaknya kegiatan pembangunan fisik yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) maupun bantuan dari pemerintah provinsi. Komitmen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Beberapa proyek infrastruktur strategis yang telah dan sedang berjalan antara lain pembangunan Gedung Serbaguna dengan luas 21 x 29 meter. Pembangunan gedung ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat, mulai dari acara pernikahan, rapat, kegiatan olahraga, hingga pementasan seni dan budaya. Selain itu, pembangunan talud di berbagai titik jalan desa bertujuan untuk mencegah erosi dan menjaga kualitas jalan agar lebih tahan lama. Peningkatan kualitas jalan lingkungan melalui program rabat beton juga terus dilakukan secara masif di berbagai RT, termasuk di jalan-jalan usaha tani yang vital bagi para petani.
Fasilitas publik lainnya yang mendapat perhatian ialah sarana olahraga. Pemerintah desa membangun pagar keliling untuk lapangan sepak bola, yang merupakan markas bagi Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Punduh. Keberadaan SSB ini menjadi wadah bagi pembinaan bakat-bakat muda di bidang olahraga. Dalam hal pelayanan, kantor desa menjadi pusat administrasi yang aktif mempublikasikan realisasi APBDes sebagai bentuk transparansi. Penyaluran insentif bagi pengurus RT dan RW juga dilakukan secara rutin sebagai bentuk apresiasi dan untuk menjaga semangat pelayanan di tingkat paling bawah.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Roda pemerintahan Desa Kepunduhan berjalan di bawah kepemimpinan Kepala Desa, Yudha Kurniawan, S.H. Sejak dilantik, ia menunjukkan gaya kepemimpinan yang progresif dan fokus pada inovasi serta pembangunan. Berdasarkan berbagai dokumen resmi dan pemberitaan, pemerintah desa secara aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten hingga pemerintah pusat, seperti yang ditunjukkan dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk membahas transformasi menuju desa digital.
Transparansi menjadi salah-prinsip utama dalam tata kelola desa. Pemerintah Desa Kepunduhan secara rutin mempublikasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) serta laporan realisasinya kepada masyarakat melalui spanduk dan situs resmi desa. Mekanisme perencanaan pembangunan dilakukan secara partisipatif melalui Musyawarah Desa (Musdes) dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), yang melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT/RW, tokoh masyarakat, dan unsur pemuda.
Proses-proses penting seperti penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan pembentukan panitia untuk pengangkatan perangkat desa dilaksanakan secara terbuka. Kolaborasi yang solid antara Kepala Desa, perangkat desa, BPD, dan lembaga kemasyarakatan lainnya menjadi kunci keberhasilan implementasi berbagai program pembangunan di Desa Kepunduhan. Hal ini menciptakan iklim pemerintahan yang stabil dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Kehidupan sosial di Desa Kepunduhan diwarnai dengan semangat kebersamaan dan kreativitas yang tinggi. Aktivitas warga tidak hanya terbatas pada kegiatan ekonomi, tetapi juga merambah pada bidang seni, budaya, dan olahraga. Identitas sebagai "Desa Sinema" merupakan cerminan dari tingginya partisipasi dan daya cipta masyarakatnya, khususnya para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
Di bidang keagamaan, partisipasi masyarakat terlihat sangat kuat. Salah satu buktinya ialah keberhasilan pembangunan Masjid Darussalam yang megah melalui dana swadaya murni dari masyarakat yang mencapai miliaran rupiah. Peresmian masjid ini bahkan dihadiri oleh pejabat tingkat provinsi, yang menunjukkan betapa kuatnya modal sosial di desa ini. Kegiatan keagamaan lainnya seperti Tarawih Keliling (Tarling) selama bulan Ramadhan juga rutin diadakan untuk mempererat silaturahmi antara pemerintah desa dengan warganya.
Di samping itu, organisasi kemasyarakatan seperti TP-PKK aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan pemberdayaan, sementara karang taruna dan SSB Putra Punduh menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan energi secara positif. Budaya gotong royong dan partisipasi aktif inilah yang menjadi fondasi kuat bagi Desa Kepunduhan untuk terus maju dan berkembang.